Judul
Inovasi : “SUMMINAR” (Suling Minyak Murni Untuk
Meningkatkan Income Keluarga)
Tanggal
Inovasi Dimulai : Sabtu, 15 September 2018
Nama
Institusi : SMP
Negeri 2 Donorojo, Pacitan
Alamat
Institusi : Desa
Kalak, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan
Nama
Kontak Person Inovasi : Katni
dan Agus Wiyono
Telephon
kantor : -
Telepon
selular (HP) : 08174138969;
081915866915; 085334101007
Email
kontak Person : katni.8969@gmail.com
Pilih
Kategori Inovasi : Pendidikan
RINGKASAN PROPOSAL
SMP Negeri 2 Donorojo mempunyai visi mewjudkan insan yang beriman-
bertaqwa, cerdas , terampil, berbudi
pekerti luhur dan berwawasan lingkungan. Sedangkan brandingnya RECSAA (religious, environment, competence, skill,
attitude,, action).
Untuk mewujudkan visi dan branding salah satu yang harus
ditingkatkan adalah skill/keterampilan para siswa untuk mengolah potensi yang
dimiliki oleh orang tua untuk mendukung ekonomi mereka.
Potensi yang dimaksud adalah
melimpahnya buah kelapa. Mengingat 95 % orang
tua siswa bermata pencarian “deres”
kelapa (penyadap nira kelapa) sehingga 100% orang tua siswa mempunyai pohon dan
menghasilkan buah kelapa. Permasalahan yang terjadi pada saat panen raya harga kelapa
sangat murah sehingga merugikan pemiliknya (masyarakat lingkungan sekolah). Untuk
itu perlu ada upaya meningkatkan nilai
guna dan nilai ekonomi kelapa ini khususnya ketika musim panen tiba.
Salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan di atas, SMP N 2 Donorojo menciptakan inovasi “SUMMINAR” (Suling
MInyak Murni untuk Meningkatkan Income Keluarga) yaitu membekali siswa
dengan keterampilan hidup untuk mengolah buah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconout Oil) dengan cara
efektif-efisien melalui penyulingan yang
dikerjakan secara alamiah tanpa bahan kimia, sehingga pada saat harga kelapa geluntungan rendah kelapa tetap bernilai ekonomi tinggi.
Manfaat hasil kegiatan “Summinar” ini sebagai
berikut: a). Siswa memperoleh keterampilan hidup / life skill bermakna yang dapat ditularkan dalam
keluarga dan lingkugannya serta masyarakat luas; b). Meningkatkan
nilai guna Kelapa, sehingga dapat diolah dalam bentuk lain yang
bernilai ekonomi lebih tinggi yaitu menghasilkan Minyak kelapa murni (VCO)
yang saat itu pengolahannya belum dilakukan
masyarakat sekitar sekolah kecuali untuk membuat minyak goreng/
klentikan dan dijual gluntungan; c). Memperoleh minyak
kelapa
murni untuk kesehatan dan kosmetik karena
dapat menggantikan konsumsi produk yang
berbau kimiawi.
Inisatif ini
mendapat respon dan dukungan positif dari Yayasan Pendidikan Astra Michael D
Roslim yang diwujudkan dalam bentuk kemitraan yaitu pembinaan dan pendampingan
kegiatan yang dimulai pada bulan September tahun 2018.
1. Tujuan inovasi
Inovasi ini bertujuan untuk:
·
Membekali siswa dengan
ketrampilan hidup/Life skill yang
bermanfaat yang dapat dikembangkan dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat
luas.
·
Meningkatkan nilai guna dan
nilai ekonomi kelapa, sehingga pada saat harga kelapa murah dapat diolah dalam
bentuk lain yang bernilai ekonomi lebih tinggi untuk
menghasilkan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconout Oil) yang masih jarang
dilakukan masyarakat dengan bukti 95% orang tua siswa memanfaatkan kelapa hanya
dengan “deres”/menyadap nira, membuat minyak goreng/klentikan dan menjual kelapa secara ‘geluntungan’ baik kelapa muda maupun kelapa tua.
·
Memanfaatkan Minyak Kelapa
murni untuk kesehatan dan kosmetik, karena dapat menggantikan konsumsi bahan dan
produk yang berbau kimiawi.
·
Membantu perekonomian keluarga
beberapa siswa yang mengikuti program pelatihan pengolahan VCO di SMP Negeri 2
Donorojo, karena hasil produksi dari peserta kemudian di jual dan sebagian
hasil penjualannya diberikan kepada peserta pelatihan yang merupakan peserta
didik dari SMP Negeri 2 Donorojo, sebagai bantuan meringankan orang tua/wali murid
.
2. Keselarasan dengan kategori yang dipilih
·
Inovasi ini selaras dengan kategori kedua yaitu
Layanan Pendidikan.
·
SMPN 2
Donorojo sebagai penyedia layanan pendidikan senantiasa berupaya menggali dan
mengembangkan potensi siswa baik potensi bidang akademik maupun non akademik
guna mempersiapkan dan membekali kemampuan siswa menuju generasi dengan masa
depan yang gemilang. Kegiatan pengembangan diri Life Skill yang diterapkan di
SMPN 2 Donorojo sejak tahun 2018 yaitu “Summinar” membekali siswa dengan
keterampilan membuat VCO, serta meningkatkan nilai guna dan ekonomi orang tua
siswa dari buah kelapa yang mereka miliki.
3. Signifikansi (Arti Penting)
Arti penting dari inovasi “Suminar”:
a. Inovasi
“Summinar” membekali siswa dengan ketrampilan yang bermanfaat. Dari siswa dapat
ditularkan kepada keluarga, lingkungan dan masyarakat, karena 100% orang tua siswa
dan masyarakat sekitar sekolah masing-masing mempunyai pohon kelapa yang telah
berbuah.
b. Inovasi
“Summinar” berperan meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi kelapa, karena
menghasilkan Minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconout Oil). Sehingga inovasi
“Summinar” dapat mengatasi rendahnya harga kelapa ketika panen raya
tiba,
c. Dampak dan perubahan yang terjadi pada musim panen
tiba; harga kelapa per butir sangat murah Rp. 750,oo sampai Rp. 1000,oo. Ketika diproduksi melalui
“Summinar” 12 butir bisa mencapai 1
liter dengan harga Rp. 60.000,oo. Maka keuntungan ketika dibuat VCO yaitu Rp. 60.000,oo – Rp. 12.000,00 = Rp.
48.000,00/12 butir; sehingga tiap 100
butir kelapa kita akan memperoleh
keuntungan Rp. 400.000,oo jika dibandingkan dengan dijual
gluntungan maupun dibuat minyak goreng/ klentikan
d. Metode pengukuran dampak dengan cara membandingkan
harga kelapa saat panen raya ; harga kelapa saat dijual gluntungan, serta harga kelapa saat diolah menjadi minyak goreng/klentikan dengan ketika kelapa diolah
melalui inovasi “Summinar” menjadi VCO (Virgin
Coconout Oil).
4.
Inovasi (Kebaruan atau Keunikan atau Keaslian)
·
Sisi inovatif; bahwa
“summinar” dilakukan secara efektif - efisien
yaitu mudah proses pembuatanya (melalui pentirisan, penyulingan dan pengendapan);
ketersediaan bahan baku melimpah untuk keberlanjutan; prosesnya cukup menggunakan alat –alat rumah
tangga yang telah ada, namun meningkatkan ketrampilan, mendongkrak nilai
ekonomi kelapa; serta hasilnya
bermanfaat dalam bidang ekonomi
dan kesehatan.
·
Keunikan
“Summinar” dapat meningkatkan nilai ekonomi, semula harga kelapa per butir Rp.
750,oo sampai Rp. 1000,oo. Ketika
diproduksi melalui “Summinar” 12 butir
bisa mencapai 1 liter dengan harga Rp. 60.000,oo. Maka keuntungan yaitu Rp.
60.000,oo – Rp. 12.000,00 = Rp. 48.000,00/12 butir; sehingga untuk 100 butir kelapa memperoleh keuntungan Rp. 400.000,00.
·
Inovasi
“Suminar” adalah modivikasi /replikasi
pembuatan VCO (virgin Coconout
Oil) yang telah ada tetapi dengan cara yang mudah dan murah sesuai dengan kemampuan industry rumah
tangga; artinya tanpa mesin dan peralatan yang canggih bahkan dengan peralatan yang
dimiliki rumah tangga paling sderhanapun
kegiatan “Summinar” dapat dijalankan.
·
Proses pembuatanya
sangat mudah dan murah yaitu hanya memisahkan santan dan kabar (disuling), ditiriskan, diendapkan
kemudian disaring untuk memisahkan Minyak Kelapa Murni (VCO) dengan blondhonya.
5. Transferabilitas (Sifat dapat
diterapkan pada konteks/tempat lain)
·
Inovasi
“summinar” ini mudah diterapkan karena berbasis potensi lokal yaitu memanfaatkan buah
kelapa yang melimpah pada masa panen. Ketersediaan
bahan baku; pembuatannya relatif mudah,
bisa menggunakan alat-alat rumah
tangga sederhana seperti sabit, srumbat,
parut kelapa, tempat memeras santan, dan alat penampungan santan bisa memakai
panci, kuali, ember, tong, dan wadah lainnya,
·
Dari
kemudahan bahan baku dan cara pmbuatannya maka pembuatan atau pengolahan inovasi
“Summinar” ini bisa dikembangkan atau bisa direplikasi di daerah lain yang
memiliki karakter sama dengan wilayah SMP Negeri 2 Donorojo yaitu wilayah atau
daerah yang memilki ketersediaan bahan
baku buah kelapa yang cukup banyak.
6. Sumber daya dan keberlanjutan
·
Sumber
daya kegiatan “Suminar”:
1. Keuangan
a. Anggaran Komite Rp. 4.500.000,-

Rp.10.294..000,-
2.
Sumber daya manusia
Tenaga ahli dari
UGM, Instiper Jokjakarta didatangkan ASTRA Ke Paguyuban Komite, Guru, Karyawan,
anggota komite, dan siswa
3.
Sumber daya alam
Memanfaatkan kelapa yang murah dan
melimpah di lingkungan sekolah.
·
Langkah/Strategi yang digunakan:
a. Sosialisasi
program dan promosi
b. Mengikuti
pelatihan
c. Pelaksanaan
Kegiatan
d. Memodernisasi
proses, peralatan, memperluas jaringan promosi dan pemasaran, menambah produsen (orang tua siswa) dan paguyuban
komite
e. Monitoring,
Evaluasi dan RTL
·
Keberlanjutan sumber daya yang digunakan akan tetap
kontinu.
1.
Kegiatan “Summinar” akan terus berlanjut karena
adanya dukungan dari beberapa aspek:
a.
Aspek Sosial,
1)
Pelatihan kecakapan hidup kepada peserta didik
akan dilalkukan secara berkelanjutan dan kontinu mengingat “Summinar” merupakan
program unggulan sekolah masuk bagian life skill, baik melalui ekstra kurikuler
maupun program keterampilan.
2)
Program ini juga sudah dituangkan dalam Surat
Keputusan Kepala Sekolah Nomor: 188.45/119.2/408.37.10.02/2019 dan SK tim inovator Nomor : 188.45/119.1/408.37.10.02/2019.
3)
Mengingat pohon kelapa merupakan asset turun temurun
dan juga adanya kearifan local menanam kelapa bagi generasi muda.
b.
Aspek ekonomi:
1)
Masyarakat di sekitar sekolah mempunyai mata
pencaharian utama “deres” pohon kelapa (penyadap nira)., sehingga semua oran tua siswa pasti mempunyai pohon kelapa
yang sudah berbuah sebagai bahan utama kegiatan “summinar”
2)
Untuk mendukung keberlanjutan program ini dari sisi pengadaan
bahan, alat, serta pelaksanaanya maka anggarannya disediakan dari sekolah dan
sharing komite sekolah yang dituangkan dalam RKS dan RKAS tahun 2020.
3)
Masyarakat lingkungan sekolah telah
berorientasi ekonomis bisnis mengingat dekat dengan lokasi wisata yang terkenal (pantai Kelayar, Banyu
Tibo, Buyutan, Piser, Ngliroboyo, dll
c.
Aspek
lingkungan:
1)
Lingkungan SMPN 2 Donorojo kaya akan tanaman
kelapa yang sudah berbuah
2) Masyarakat
lingkungan sekolah semakin terbuka pemasaran karena lingkungan pariwisata.
7. Dampak
·
Ya,
·
Internal sekolah
mengevaluasi nilai ketrampilan yang dimiliki siswa dalam kegiatan “Summinar” dengan instrumen
pencatatan lapangan.. Sedangkan dari Astra mengevaluasi terhadap dampak
peningkatan penghasilan masyarakat (orang tua siswa). Dari yang semula
berpenghasilan Rp. 750.000,oo/bulan menjadi Rp. 1.950.000,oo./bulan.
·
Melalui
inovasi “Summinar” dengan proses yang mudah dan murah akan berdampak
meningkatnya nilai jual kelapa mencapai 500% yang semula Rp.750,oo sampai Rp.
1000,oo/butir menjadi Rp. 5000,oo/butir. Harga ini diperoleh dengan perhitungan 12 butir kelapa menghasilkan 1
liter VCO yang dijual Rp. 60.000,00/lt. Keuntungan yaitu Rp. 60.000,oo – Rp. 12.000,00 =
Rp. 48.000,00/12 butir. Maka untuk 100 butir kelapa akan memperoleh
keuntungan Rp. 400.000,oo.
Indicator
yang digunakan dalam evaluasi:
1. Meningkatnya jumlah siswa yang mempunyai kompetensi
kecakapan hidup “Summinar”
2.
Meningkatnya daya guna dan nilai ekonomi kelapa pada waktu panen
melimpah.
3.
Mampu melakukan kegiatan “Summinar” disamping dijual gluntungan, atau dibuat minyak goreng/klentikan.
4.
Tersedianya bahan baku mudah dan murah.
5.
Tahapan proses produksinya mudah dan memberikan aktifitas pembelajaran
langsung kepada siswa
6.
Ketersediaan alat produksi.
7.
Terjalinnya kerjasama dengan komite sekolah, Dinas Pendidikan dan YPA-
ASTRA MDR, dan masyarakat, serta wira
usahawan, untuk keberlanjutan program ini.
8.
Terevaluasinya program kegiatan ini yang memuat indikator keberhasilan
dan akan dijadikan rekomendasi keberlanjutan program.
Hasil
evaluasi sebagai berikut:
- Menghasilkan Kompetensi / Ketrampilan mengolah kelapa menjadi Minyak kelapa murni melalui kegiatan “summinar”
- Meningkatkan nilai ekonomi kelapa untuk siswa, keluarga, dan masyarakat.
- Menghasilkan Minyak kelapa Murni yang bermanfaat multi guna untuk kesehatan dan kosmetik secara alamiah yaitu:
·
Menaikkan
kadar kolesterol baik dalam darah; Melindungi tubuh dari mikroorganisme yang berbahaya;
Menurunkan berat badan; Baik untuk pencernakan; Ketogenik diet; Menjaga kesehatan gigi dan mulut; Anti
oksidan, baik untuk jantung karena mengandung polifenol; Mengurangi lemak jahat;
Untuk diabetes; Untuk kencantikan
(mengobati jerawat, pelembab, (diperbaharui terakhir 17/4 2018; Dr Kevin Adrian (alodokter chat bersama alodokter.com).
8.Keterlibatan
pemangku kepentingan (Menekankan kerjasama/kolaborasi, keterlibatan,
koordinasi, kemitraan dan inklusif)
- Pemangku kepentingan yang terlibat dalam inovasi ini serta tugas dan peran mereka sebagai berikut :
- Bupati Pacitan sebagai inisiator dan motivator inovasi selalu menekankan perbaikan pelayanan publik dengan terobosan baru yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
- Dinas Pendidikan berperan sebagai pemberi rekomendasi untuk kegiatan pelatihan kecakapan hidup serta mengesahkan program kegiatan inovasi ini melalui pengesahan Dokumen I Kurikulum Sekolah yang memuat Program kegiatan “Summinar”
- Kepala Sekolah berperan sebagai penanggungjawab program di Sekolah. Selain itu juga melalukan pemantauan dan evaluasi terhadap program yang dilaksanakan oleh tim dibawah pimpinannya termasuk dalam kegiatan “Summinar” ini.
- Guru dan Karyawan sebagai pendamping dan pembimbing dalam kegiatan “summinar”, dan juga memberikan arahan detail proses awal hingga akhir produksi sampai sampai Proses penjualan dan pembagian hasil penjualan, untuk modal, bagi hasil keuntungan, dan rencana Produksi selanjutnya.
- Siswa berperan dan bertugas sebegai peserta pelatihan dan mediator penyebar keterampilan ini dalam tataran keluarga serta masyarakat lingkungannya.
- Komite Sekolah memberikan ijin dan rekomendasi serta memberikan bantuan anggaran pendanaan.
- Yayasan pendidikan Astra Michael D Ruslim berperan sebagai pendamping dan pemberi Donasi program kegiatan pelathan kepada para guru dan karyawan, dengan mendatangkan tenaga ahli dari UGM dari Tim Institut Pertanian (Instiper) Jogjakarta.
9.
Pelajaran
yang dipetik
Hal
penting sebagai hasil pembelajaran dari kegiatan “Summinar” adalah:
- Untuk membekali siswa dengan ketrampilan yang bermanfaat.
- Siswa dapat menularkan kepada keluarga dan masyarakat, karena hampir 100% orang tua siswa dan masyaarakat sekitar sekolah mempunyai pohon kelapa yang telah berbuah.
- Meningkatkan nilai guna kelapa, sehingga dapat diolah dalam bentuk lain yang bernilai ekonomi lebih tinggi melalui “summinar” terutama untuk menghasilkan minyak kelapa murni (VCO = Virgin Coconout Oil).
- Memanfaatkan Minyak Kelapa murni untuk kesehatan, karena dapat menggantikan konsumsi produk yang berbau kimiawi.
- Untuk memperoleh hasil “summinar” yang lebih baik lagi, innovator lain dapat mengembangkannya.
LAMPIRAN
SINOVIK SMP N 2 DONOROJO 2020
PROSEDUR
“SUMMINAR”
1. MENGUPAS KELAPA (NYUMBLAT)
2. MEMISAHKAN DAGING KELAPA
3. MEMARUT KELAPA
5. PROSES PEMISAHAN ANTARA KANIL (SANTAN KENTAL) DAN KABAR (SANTAN BENING) SERTA AIR. AIR SANTAN DIDIAMKAN SELAMA 2-3 JAM.
sangat inovatif
BalasHapusSangat Menginspirasi
BalasHapusSangat inofatif dan ditunggu karya-karya yang lain
BalasHapusMANTAB, LANJUTKAN
BalasHapusLEBIH SEMANGAT LAGI UNTUK MEMBUAT KARYA-KARYA YG LAIN. I LOVE YOU FULL SMPN 2 DONOROJO
BalasHapusAYO TEMAN TEMAN SEMANGAT MEMBUAT KARYA YANG LAIN
BalasHapus