Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Kamis, 24 November 2011

Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur’an


Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa’ tersebut antara lain sebagai berkut;”Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana.

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferentdan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.

Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia. (http://ilmu-ilmu-islam.blogspot.com/2010/03/bukti-kebenaran-al-quran-kulit-sebagai.html)

ON THE SENSORY CHARACTERISTIC OF THE SKIN

Karakteristik Kulit secara Sensorik

Catatan penerjemah:
Dokumen asli [dalam Bahasa Inggris] dicetak dengan huruf biasa.
Dokumen terjemahan dicetak dengan huruf seperti ini.

lapisan kulit

Dr. Tagata Tejasen: Laa Ilaaha IllAllah Muhammad Rasool Allah ! 

This man is uttering the Islamic creed (Shahaadah) thus declaring that he is becoming a Muslim. This occurred during the Eighth Saudi Medical Conference which was convened in Riyadh. He is Professor Tejatat Tejasen, Chairman of the Department of Anatomy at Chiang Mai University in Thailand. He was previously the Dean of the Faculty of Medicine at the same university.

Dr. Tagata Tejasen: Laa Ilaaha Illa-Allaah Muhammad-arRasuul-Allaah.

Dia menyatakan kesaksiannya (syahadah) dan menyatakan bahwa dia menjadi seorang Muslim. Hal ini terjadi pada waktu Konferensi Kedokteran Saudi Ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh. Dia adalah Profesor Tejatat Tejasen, Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai, Thailand. Sebelumnya, dia adalah Dekan Fakultas Obat pada universitas yang sama.

We presented to Professor Tejasen some Qur’anic verses and Prophetic Ahadeeth which deal with his specialization in the field of anatomy. He commented that they also had in their Buddhist books very accurate descriptions of embryonic developmental stages. We told him that we were very anxious and interested to see those descriptions and learn about these books. A year later, Professor Tejasen came to King Abdul Aziz University as an outside examiner. We reminded him of the statement he made one year before, but he apologized and said that he in fact had made that statement without ascertaining the matter. However, when he checked the Buddhist books he found that they contained nothing of relevance to the subject.

Kami tunjukkan kepada Profesor Tejasen beberapa ayat Al-Quran dan Hadits yang berhubungan dengan kekhususannya dalam bidang anatomi. Dia berkomentar bahwa mereka juga mempunyai (yang serupa) dalam kitab Budha mereka penjelasan yang sangat akurat tentang tahap-tahap perkembangan embrio. Kami memberitahu dia bahwa kami sangat tertarik sekali dan ingin melihat deskripsi-deskripsi (dalam kitab Budha, pent.) tersebut dan mempelajari kitab-kitab itu. Setahun kemudian, Profesor Tejasen datang ke Universitas King Abdul Aziz sebagai pemeriksa luar. Kami mengingatkan dia tentang pernyataan yang dibuatnya setahun yang lalu, akan tetapi dia minta maaf dan mengatakan bahwa sebenarnya dia mengatakan pernyataan tersebut tanpa mempelajari terlebih dahulu permasalahan yang sebenarnya. Akan tetapi, ketika dia memeriksa Kitab-Kitab Budha, tidak juga ditemukan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dijadikan bahan penelitian.

Upon this, we presented to him a lecture written by Professor Keith Moore about the compatibility of modern embryology with what is contained in the Qur’an and the Sunnah and we asked Professor Tejasen if he knew of Professor Keith Moore. He replied that he knew him of course, adding that Professor Moore was one of the most world-renowned scientists in that field.
Kemudian, kami menunjukkan kepadanya sebuah ceramah yang ditulis oleh Profesor Keith Moore tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang ada di dalam Al-Quran dan Sunnah dan kami menanyakan Profesor Tejasen apakah dia mengenal Profesor Keith Moore. Dia menjawab bahwa tentu saja dia mengenalnya, dengan menambahkan bahwa Profesor Moore adalah salah seorang saintis yang terkemuka di bidangnya.

When Professor Tejasen studied this article he also was greatly astonished. We asked him several questions in his field of specialization. One of the questions pertained to modern discoveries in dermatology about the sensory characteristics of the skin.Dr. Tejasen responded: Yes if the burn is deep.
Ketika Profesor Tejasen menmpelajari artikel ini, dia juga sangat tercengang. Kami menanyakan kepadanya beberapa pertanyaan di bidang spesialisasinya. Salah satu pertanyaan yang berkenaan dengan penemuan modern dalam ilmu tentang kulit (dermatology) tentang karakteristik (sifat-sifat) kulit dalam menerima sensor. Dr. Tejasen merespon: Ya, jika terbakarnya dalam.

It was stated to Dr. Tejasen: You will be interested to know that in this book, the Holy Book – the Qur’an, there was a reference 1400 years ago which pertains to the moment of punishment of the unbelievers by the fire of Hell and it states that when their skin is destroyed, Allah makes another skin for them so that they perceive the punishment by a fire, indicating knowledge about the nerve endings in the skin, and the verse is as follows:
Telah dinyatakan kepada Dr. Tejasen, Anda akan tertarik untuk mengetahui apa yang ada dalam buku ini, Buku yang Suci – Al-Quran, telah ada referensinya 1400 tahun yang lalu berkenaan dengan saat penghukuman kepada orang-orang yang tidak percaya dengan api neraka dan dinyatakan bahwa ketika kulit mereka dihancurkan, Allah membuat kulit yang lain lagi untuk mereka agar mereka merasakan hukuman dari api neraka itu lagi, mengindikasikan pengetahuan tentang ‘??akhir urat syaraf??’ (nerve ending) di dalam kulit, dan ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Those who reject our signs, We shall soon cast into the fire. As often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the chastisement. Truly Allah is Exalted in Power, Wise. (Qur’an 4:56).

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS 4:56).

We asked: So do you agree that this is a reference to the importance of the nerve endings in the skin in sensation, 1400 years ago? Dr. Tejasen responded: Yes I agree.

Kami bertanya: Apakah Anda setuju bahwa ini adalah salah satu referensi akan pentingnya ??’akhir urat saraf’ (nerve endings)?? pada sensasi kulit, 1440 tahun yang lalu? Dr. Tejasen merespon: Ya, saya setuju.
This knowledge about sensation had been known long before, because it says that if somebody does something wrong, then he will be punished by burning his skin and then Allah puts a new skin on him, covers him, to make him know that the test is painful again. That means they knew many years ago that the receptor of pain sensation must be on the skin, so they put a new skin on.

Pengetahuan tentang sensasi kulit ini telah diketahui jauh hari sebelumnya (dalam Al-Quran, pent.), karena dikatakan bahwa jika seseorang melakukan suatu kesalahan, maka dia akan dihukum dengan cara membakar kulitnya dan kemudian Allah akan menggantikan kulit yang baru lagi, dan menutupinya, untuk membuat dia mengetahui lagi bahwa siksaan itu sangat pedih. Hal ini berarti bahwa mereka telah mengetahui beberapa tahun yang lalu bahwa penerima sensasi sakit pasti ada di kulit, maka mereka meletakkan sebuah kulit bari lagi di atasnya.

The skin (see Fig. 1) is the center of sensitivity to burns. Thus, if the skin is completely burnt by fire, it looses its sensitivity. It is for this reason that Allah will punish the unbelievers on the Day of Judgement by returning to them their skins time after time, as He, the Exalted and Glorified, said in the Qur’an:
Kulit (Lihat Gambar 1) adalah pusat kepekaan rasa panas. Maka, jika kulit telah terbakar api seluruhnya, maka akan lenyaplah kepekaannya. Karena itulah maka Allah akan menghukum orang-orang yang tidak percaya akan Hari Pembalasan dengan mengembalikan kulit mereka waktu demi waktu, sebagaimana Dia, Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, berfirman dalam Al-Quran:

Those who reject our signs, We shall soon cast into the fire. As often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the chastisement. Truly Allah is Exalted in Power, Wise. (Qur’an 4:56).

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Quran 4:56)

We asked him the following question: ‘Is it possible that these verses came to the Prophet Muhammad, (sallallahu ‘alaihi wa sallam), from a human source?’ Professor Tejasen conceded that they could have never come from any human source. But he still asked about the source of that knowledge and from where could Muhammad have possibly received it?

Kami menanyakan dia pertanyaan berikut: ‘Mungkinkah ayat ini datang kepada Nabi Muhammad SAW dari sumber manusia?’ Profesor Tejasen memberikan pengakuan bahwa hal ini tidak mungkin datang dari sumber manusia. Akan tetapi dia masih menanyakan tentang sumber pengetahuan tersebut dan kemungkinan tentang dari mana Muhammad SAW menerimanya.
We said, ‘From Allah, the Most Glorified and Most Exalted.’ Then he asked: ‘But who is Allah ?’
Kami mengatakan, ‘Dari Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.’ Kemudian dia menanyakan: ‘Akan tetapi siapakah Allah ?’

We replied: He is the Creator of all that is in existence.’ If you find wisdom then it is because it comes only from the one Who is Most Wise. If you find knowledge in the making of this universe, it is because the universe is the creation of the One Who has all the knowledge. If you find perfection in the composition of these creations, then it is proof to you that it is the creation of the One Who Knows Best, and if you find mercy, then this bears witness to the fact that it is the creation of the One Who is Most Merciful. In the same way, if you perceive creation as belonging to one unified order and tied together firmly, then this is proof that it is the creation of the Only Creator, May He be Glorified and Exalted.

Kami menjawab: ‘Dialah Sang Pencipta semua yang ada.’ Jika Anda menemukan kebijaksanaan, maka hal itu karena dia datang dari Yang Maha Bijaksana. Jika Anda menemukan pengetahuan dalam pembuatan alam semesta ini, hal itu karena alam semesta ini adalah ciptaan dari Dia yang memiliki segala pengetahuan. Jika Anda menemukan kesempurnaan dalam susunan dari ciptaan-ciptaan ini, maka itulah bukti bahwa itu adalah ciptaan dari Dia yang mengetahui segala kebaikan, dan Jika Anda menemukan kemurahan hati, maka hal ini memperlihatkan bukti pada fakta bahwa ini adalah ciptaan dari Dia Yang Maha Pemurah. Sama halnya jika Anda memahami ciptaan sebagai sesuatu yang tersusun secara utuh dan terkait satu sama lain dengan kuat, maka itulah bukti bahwa itu adalah ciptaan dari Sang Pencipta, Yang Maha Agung dan Maha Mulia.

Professor Tejasen agreed with what we said to him. He returned to his country where he delivered several lectures about his new knowledge and discoveries. We were informed that five of his students converted to Islam as a result of these lectures. Then at the Eighth Saudi Medical Conference held in Riyadh, Professor Tejasen attended a series of lectures on Medical signs in the Qur’an and Sunnah.

Profesor Tejasen menyetujui apa yang kami katakan padanya. Dia kembali ke negaranya di mana dia membawakan beberapa kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya. Kami diberitahu bahwa lima dari murid dia berpindah ke Islam sebagai hasil dari kuliahnya. Kemudian, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Profesor Tejasen mengikuti serangkaian ceramah pada tanda-tanda yang ada dalam Al-Quran dan Sunnah yang berhubungan dengan pengetahuan Medikal.
Professor Tejasen spent four days with several scholars, Muslims and non-Muslims, talking about this phenomenon in the Qur’an and the Sunnah. At the end of those sessions Professor Tejasen stood up and said:

Profesor Tejasen menghabiskan empat hari dengan beberapa sarjana, Muslim dan non-Muslim, membicarakan tentang fenomena yang ada dalam Al-Quran dan Sunnah ini. Pada akhir acara, Profesor Tejasen berdiri dan mengatakan:

In the last three years I became interested in the Qur’an, which Shaykh Abdul-Majeed Az-Zindani gave me. Last year, I got Professor Keith Moore’s latest script from the shaykh. He asked me to translate it into the Thai language and to give a few lectures to the Muslims in Thailand. I have fulfilled his request. You can see that in the video tape that I have given to the shaykh as a gift. From my studies and from what I have learned throughout this conference, I believe that everything that has been recorded in the Qur’an 1400 years ago must be the truth, that can be proven by scientific means. Since the Prophet Muhammad could neither read nor write, Muhammad must be a messenger who relayed this truth which was revealed to him as an enlightenment by the One Who is an eligible Creator. This Creator must be Allah, or God. Therefore, I think this is the time to say ‘Laa ilaaha illAllah ’, that there is no god to worship except Allah, ‘Muhammad Rasool Allah ’, Muhammad is the messenger of Allah…

Pada tiga tahun terakhir saya sangat tertarik dengan Al-Quran, yang dihadiahkan oleh Syaikh Abdul-Majiid Az-Zindani. Tahun lalu, saya mendapatkan skripsi terakhir dari Profesor Keith Moore dari Syaikh. Dia meminta saya untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Thailan dan mengadakan beberapa ceramah kepada ummat Muslim di Thailand. Saya telah memenuhi permintaan dia. Anda bisa melihatnya pada video tape yang diberikan Syaikh sebagai hadiah. Dari penyelidikan saya dan dari apa yang telah saya pelajari selama konferensi ini, saya yakin bahwa segala yang terekam dalam Al-Quran 1400 tahun yang lalu pastilah suatu kebenaran, hal ini bisa dibuktikan dengan ilmu sains. Karena Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis, Muhammad SAW pastilah seorang utusan yang telah menyampaikan kebenaran ini yang telah diwahyukan kepadanya sebagai cahaya dari Dia Yang Maha Pencipta. Pencipta ini pastilah Allah, atau Tuhan. Oleh karena itu, saya fikir inilah saat yang tepat untuk mengucapkan ‘Laa ilaaha ilaallaah’, bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah, ‘Muhammadar rasuulullaah’, bahwa Muhammad adalah utusan Allah…

I have not only learned from the scientific knowledge in the conference, but also the great chance of meeting many new scientists and making many new friends among the participants. The most precious thing that I have gained by coming to this conference is ‘La ilaaha illAllah, Muhammad Rasool Allah ’, and to have become a Muslim.

Saya tidak hanya telah mempelajari dari pengetahuan sains di konferensi ini, akan tetapi juga memperoleh kesempatan besar untuk menemui banyak ilmuwan baru dan membuat persahabatan baru dari semua pengikut konferensi. Hal paling berharga yang saya peroleh dengan mendatangi konferensi ini adalah kalimat ‘Laa ilaaha illallaah, Muhammadar rasuulullaah’, dan menjadi seorang Muslim.
The truth verily comes from Allah who said in the Qur’an: And those to whom knowledge has come see that the (revelation) sent down to thee from thy Lord – that is the truth, and that it guides to the path of the Exalted (in Might), worthy of all praise. (Qur’an 34:6).

Kebenaran sungguh datang dari Allah yang telah mengatakan dalam Al-Quran:
Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. 

(Quran 34:6)

BERIKUT INI PERNYATAAN PROFESSOR KEITH L. MOORE :

Dr. Moore was a former President of the Canadian Association of Anatomists, and of the American Association of Clinical Anatomists. He was honoured by the Canadian Association of Anatomists with the prestigious J.C.B. Grant Award and in 1994 he received the Honoured Member Award of the American Association of Clinical Anatomists ”for outstanding contributions to the field of clinical anatomy.”

“For the past three years, I have worked with the Embryology Committee of KingcAbdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia, helping them to interpret the many statements in the Qur’an and Sunnah referring to human reproduction and prenatal development. At first I was astonished by the accuracy of the statements that were recorded in the 7th century AD, before the science of embryology was established. Although I was aware of the glorious history of Muslim scientists in the 10th century AD, and some of their contributions to Medicine, I knew nothing about the religious facts and beliefs contained in the Qur’an and Sunnah.”

At a conference in Cairo he presented a research paper and stated:

“It has been a great pleasure for me to help clarify statements in the Qur’an about human development. It is clear to me that these statements must have come to Muhammad from God, or Allah, because most of this knowledge was not discovered until many centuries later. This proves to me that Muhammad must have been a messenger of God, or Allah.”

Professor Moore also stated that: adith in the last four years have revealed a system of classifying human embryos that is amazing since it was recorded in the seventh century A.D… the descriptions in the Qur’an cannot be based on scientific knowledge in the seventh century…” “The intensive studies of the Qur’an and ”…Because the staging of human embryos is complex, owing to the continuous process of change during development, it is proposed that a new system of classification could be developed using the terms mentioned in the Qur’an and Sunnah. The proposed system is simple, comprehensive, and conforms with present embryological knowledge.


SEE MORE WHAT Scientists’ Comments On The Qur’an:

E. Marshall Johnson (Professor and Chairman of the Department of Anatomy and Developmental Biology, and Director of the Daniel Baugh Institute, Thomas Jefferson University, Philadelphia, Pennsylvania, USA.),

Joe Leigh Simpson (Professor and Chairman of the Department of Obstetrics and Gynaecology, Baylor College of Medicine, Houston, Texas, USA.),

William Hay (Professor of Oceanogprahy, University of Colorado, Boulder, Colorado, USA),

DAN MASIH BNYK LAGI DI: http://www.islamic-awareness.org/Quran/Science/scientists.html


Dari Bahtera Menuju Islam

SELAIN daripada para profesor yg telah diceritakan di atas,msh bnyk lagi para pakar ilmu pengetahuan yg masuk Islam KARENA KEBENARAN AL QURAN TENTANG MODERN SCIENCE. krn itu sering kita temui ayat2 Al Quran yg berbunyi “BAGI ORG-ORG YG BERPIKIR…”

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al-Quran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang Lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang.” (QS Al-Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca “Jurnal Keperawatan Unpad” edisi 4, hal 64-70).

Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al-Quran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS. As-Sajdah: 4, QS. al-A’raf: 53, QS. Yusuf: 3, QS. Hud: 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a’lam.
.
Sumber : http://www.alquran-indonesia.com/web/news/2011/07/profesor-masuk-islam-karena-keajaiban-al-quran

Keutamaan Dzikir untuk Obat Hati yang Sedang Gundah

 Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [TQS 13:28]

Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :
« Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakitakhlak). (THR. Al-Baihaqi)

Nabi bersabda: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (THR. Ahmad)

« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (THR. Tirmidzi dan Ahmad)

« Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati » (THR. Bukhari dan Muslim)

Nabi bersabda: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (THR. Ad-Dailami)

Nabi bersabda: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (THR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (THR. Ahmad dan Tirmidzi)
Sabda Nabi saw.: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (THR. Abu Ya’la)

Di antara ucapan tasbih Rasulullah saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (THR. Ad-Dailami)

“Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (THR. Bukhari)
Nabi bersabda: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (THR. Ad-Dailami)

Sabda Nabi saw: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (THR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [THR Turmudzi]

‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (THR Bukhari dan Muslim)

Sumber : http://www.infodiknas.com/keutamaan-dzikir-untuk-obat-hati-yang-sedang-gundah/

Menata Timbangan Diri


“Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” (TQS. Asy-Syams: 9-10)

Maha Besar Allah yang telah menciptakan dunia begitu indah. Awan pekat berbondong-bondong digiring angin. Hujan bersih menitik dari langit. Tumbuh-tumbuhan pun menghijau, menyegarkan pandangan mata. Dan, menyejukkan hati yang gelisah.

Muhammad Taqiyyuddin Alawiy


Saatnya diri untuk bercermin. Menengok seberapa kotor wajah karena terpaan debu kehidupan. Saatnyalah, menimbang diri dengan penuh kejernihan.

Resapilah bahwa diri terlalu banyak dosa, bukan sebaliknya
Di antara bentuk kelalaian yang paling fatal adalah merasa tidak punya dosa. Yang kerap terbayang selalu pada kebaikan yang pernah dilakukan. Dari sinilah seseorang bisa terjebak pada memudah-mudahkan kesalahan. Bahkan, bisa menjurus pada kesombongan. “Sayalah orang yang paling baik. Pasti masuk surga!”

Dua firman Allah swt. menyiratkan orang-orang yang lalai seperti itu. “Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu, orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (TQS. Al-Kahfi: 103-104)

Bentuk lain dari sikap ini, adanya keengganan mencari fadhilah atau nilai tambah sebuah ibadah. Semua yang dilakukan cuma yang wajib. Keinginan menunaikan yang sunnah menjadi tidak begitu menarik. Ibadahnya begitu kering.

Padahal, Rasulullah saw. tak pernah lepas dari ibadah sunnah. Kaki Rasulullah saw. pernah bengkak karena lamanya berdiri dalam salat. Isteri beliau, Aisyah r.a., mengatakan, “Kenapa Anda lakukan itu, ya Rasulullah? Padahal, Allah sudah mengampuni dosa-dosa Anda?” Rasulullah saw. menjawab, “Apa tidak boleh aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur?”

Beliau saw. pun mengucapkan istighfar tak kurang dari tujuh puluh kali tiap hari. Setiapkali ada kesempatan, beliau saw. selalu memohon maaf kepada orang-orang yang sering berinteraksi dengan beliau. Beliau saw. khawatir kalau ada kesalahan yang tak disengaja. Kesalahan yang terasa ringan buat diri, tapi berat buat orang lain.

Berlatih diri untuk menerima nasihat, dari siapapun datangnya
Boleh jadi, sebuah pepatah memang cocok buat diri kita: gajah di pelupuk mata tak tampak, sementara kuman di seberang lautan jelas terlihat. Kesalahan orang lain begitu jelas buat kita. Tapi, kekhilafan diri sendiri seperti tak pernah ada.

Jadi, tidak semua orang yang paham tentang teori salah dan dosa mampu mendeteksi dan mengoreksi kesalahan diri sendiri. Rasulullah saw. pernah menyampaikan hal itu dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, “Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, ‘Hai Fulan, mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar?’ Orang tersebut menjawab, ‘Ya, benar. Dahulu aku menyuruh berbuat ma’ruf, sedang aku sendiri tidak melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat munkar sedang aku sendiri melakukannya.”

Dari situlah, seseorang butuh bantuan orang lain untuk menerima nasihat. Cuma masalah, seberapa cerdas seseorang menyikapi masukan. Kadang, emosi yang kerdil membuat si penerima nasihat banyak menimbang. Ia tidak melihat apa isi nasihat, tapi siapa yang memberi nasihat. Dan inilah di antara indikasi seseorang terjebak dalam sifat sombong. Sebuah sifat yang selalu menolak kebenaran, dan mengecilkan keberadaan orang lain.

Paksakan diri untuk bermuhasabah secara rutin
Sukses-tidaknya hidup seseorang sangat bergantung pada kemampuan mengawasi diri. Seberapa banyak kebaikan yang diperbuat dan seberapa besar kesalahan yang terlakoni. Kalau hasil hitungan itu positif, syukur adalah sikap yang paling tepat. Tapi jika negatif, istighfarlah yang terus ia ucapkan. Kesalahan itu pun menjadi pelajaran, agar tidak terulang di hari esok.
Masalahnya, orang yang cenderung santai, sulit melakukan muhasabah secara jernih. Timbangannya selalu miring. Yang terlihat cuma kebaikan-kebaikan. Sementara, dosa dan kesalahan tenggelam dengan tumpukan angan-angan.

Muhasabah yang tidak jernih kerap menonjolkan amalan dari segi jumlah. Bukan mutu. Padahal, Allah swt. tidak sekadar melihat jumlah, tapi juga mutu. Bagaimana niat amal, seberapa besar kesadaran dan pemahaman dalam amal tersebut. Dan selanjutnya, sejauhmana produktivitas yang dihasilkan dari amal.
Bahkan boleh jadi, orang justru jatuh dalam kesalahan ketika proses amalnya menzhalimi orang lain. Atau, amal yang dilakukan menciderai hak orang lain. Umar bin Khaththab pernah memarahi seorang pemuda yang terus-menerus berada dalam masjid, sementara kewajibannya mencari nafkah terlalaikan.
Umar bin Khaththab pula yang pernah memberikan nasihat buat kita semua. “Hisablah diri kamu sebelum kamu dihisab. Timbanglah amalan kamu sebelum ia ditimbang. Dan bersiap-siaplah menghadapi hari kiamat (hari perhitungan).”

Gandrungkan hati untuk tetap rindu pada lingkungan orang-orang saleh
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya. Maka, hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping.” (THR. Ahmad)

Nasihat Rasul ini tentu tidak mengharamkan seorang mukmin mendekati orang-orang yang tinggal di lingkungan buruk. Karena justru merekalah yang paling berhak diajak kepada kebersihan Islam. Tapi, ada saat-saat tertentu, seseorang lebih cenderung berada pada lingkungan negatif daripada yang baik. Bukan karena ingin berdakwah, tapi karena ingin mencari kebebasan. Di situlah ia tidak mendapat halangan, teguran, dan nasihat. Nafsunya bisa lepas, bebas, tanpa batas.

Ketika seseorang berbuat dosa, sebenarnya ia sedang mengalami penurunan iman. Karena dosa sebenarnya bukan pada besar kecilnya. Tapi, di hadapan siapa dosa dilakukan. Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah memandang kecil (dosa), tapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai.” (THR. Aththusi)

Sumber :  http://www.infodiknas.com/menata-timbangan-diri/

Model AS Sara Bokker: Menjadi Muslim, Aku Bak Terbebas dari Belenggu Perbudakan

REPUBLIKA.CO.ID, Dari kecil, tak ada cita-cita lain Sara Bokker, seorang model, selain hidup berbalut kemewahan. Itu pula yang mendasarinya memilih tempat tinggal di Florida dan kemuadian South Beach di Miami, hotspot bagi mereka yang mencari kehidupan glamor. Di usia awal 20-an, ia sudah meraih mimpinya: menjadi seorang model dan personal trainer, tinggal di apartemen kelas atas, dan tiap akhir pekan berjemur sepanjang siang di Pantai Miami yang eksotis. “Sungguh sebuah living in style sesungguhnya, seperti yang kuimpikan,” katanya.

Hingga kemudian, ia mengenal paham feminisme. Ia berkaca lagi. “Aku merasa aku adalah budak mode. Aku adalah ’sandera’ bagi penampilanku sendiri,” katanya.

Ia mulai melarikan diri dari dunia glamornya. Ia meninggalkan alkohol dan pestapora yang tak pernah dilewatkannya, dan melarikan diri pada meditasi, menjadi aktivis feminis, dan menekuni apa yang disebutnya ‘agama alternatif’. “Namun kusadari kini, itu sebua hanya sebatas ‘pembunuh rasa sakit’ dan bukan obat yang sesungguhnya,” katanya.

Di tengah kebimbangannya, Tragedi 11 september 2001 terjadi. Perang salib baru dikobarkan di seluruh Amerika Serikat, begitu ia menyatakan. Namun bagi Sara, hikmah lain datang: ia jadi mengenal ada agama bernama Islam…dan membuatnya penasaran. Informasi yang didapatkan pertama kali tentang agama ini adalah: wanita terkurung dalam tenda, diikuti oleh umat yang merupakan ‘para pemukul istri’, harem, dan terorisme. Sesuatu yang sungguh berlawanan dengan paham feminisme yang mulai merasuk dalam dirinya.

Suatu hari, secara iseng ia membuka kitab yang disebutnya sangat kontroversial di Barat; Alquran. Ia terhenyak. “Aku pertama kali tertarik pada gaya dan pendekatan Alquran, dan kemudian tertarik pandangan tentang eksistensi, kehidupan, penciptaan, dan hubungan antara Pencipta dan ciptaan,” katanya. “Aku menemukan Alquran sangat menghujam dalam sanubari, bahkan untuk memahaminya kita tak perlu interpreter atau pendeta.”

Ia makin giat mempelajari Islam setelah itu. Ia membeli banyak buku-buku keislaman, atau membacanya di internet. “Hingga satu hari tanpa sadar aku membeli gaun panjang yang cantik dan penutup kepala menyerupai busana wanita Muslim dancberjalan menyusuri jalan yang sama dan lingkungan di mana beberapa hari sebelumnya aku berjalan dalam celana pendek, bikini, atau pakaian ala Barat lainnya,” katanya.

Meskipun orang, lingkungan, dan toko-toko semua sama seperti sebelumnya, namun ia merasa berbeda melihatnya. terutama, saat melihat dirinya. “Bila sebelumnya orang melihatku dengan pandangan bernafsu, bak pemburu melihat mangsanya, dengan busana ini aku tak menemukannya. Tiba-tiba aku merasa rantai yang membelengguku sudah terlepas…dan aku kini bebas!” katanya.
Ia menemukan islam di jantung kehidupan bebas dunia, Amerika, Miami tepatnya. Di kota ini, ia bersyahadat.

“Hari ini aku masih seorang feminis, tapi seorang feminis Muslim, yang menyebut kaum perempuancmemikul tanggung jawab mereka dalam memberikan semua dukungan yang mereka bisa dan menjadi muslim yang baik. Untuk membesarkan anak-anak mereka sebagai Muslim sehingga dapat menjadi cahaya untuk seluruh umat manusia,” katanya. Satu lagi hal penting yang dilakukannya: menyampaikan pengalamannya pada sesama perempuan yang mungkin tidak pernah memiliki kesempatan seperti dirinya.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: 123muslim
STMIK AMIKOM
.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/09/24/ls04al-model-as-sara-bokker-menjadi-muslim-aku-bak-terbebas-dari-belenggu-perbudakan

Sunnah dan Sain : Khasiat Buah Kurma

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
“Jika Nabi Muhammad Saw mengatakan ini, maka sangat layak untuk kita ikuti.” (Oreintalis Bernand Shou)
Dari sekumpulan sabda-sabda Rasulullah SAW yang terdapat kandungan ilmu pengetahuan, adalah sabdanya:
“Rumah yang tidak terdapat kurma melaparkan penghuninya.” (HR Ibnu Majah)

“Sesungguhnya pada kurma Aliyah terdapat penawar penyakit.”
(HR Muslim dan Ahmad)
Kalimat-kalimat yang sangat singkat namun mengandung makna yang sangat mendalam dari sisi ilmu pengetahuan. Dan riset telah membuktian keistimewaan hadits Nabi ini.Bahwa kurma mengandung unsur-unsur gula yang sangat tinggi hingga mencapai 70 persen, juga mengandung 3 persen protein dan 1 persen lemak. Kurma juga mengandung unsur potasium dan magnesium hingga buah ini sangat ampuh untuk pertahanan tubuh dari penyakit kanker.
Maksud dari kurma mengandung 70 persen gula, bahwasannya prosentase aliran panas akibat memakan kurma sangat besar. Sehingga energi yang dihasilkan oleh kurma pun sangat besar.
Energi yang terkandung dalam sel-sel tubuh manusia akan memberikan daya dan rasa hangat yang lebih, sebagaimana energi tersebut akan membuat kenyang pemakannya karena kurma memberikan aliran panas yang cukup.
Oleh sebab itulah Rasulullah SAW senantiasa memulai berbuka puasa dengan kurma.  Lalu kita bertanya, “Apakah Nabi Muhammad SAW seorang dokter atau seorang peneliti dalam ilmu kimia hingga beliau bersabda seperti ini?”
Juga beliau tidak pernah meminta fatwa kepada seorang pun tentang masalah ini, atau apakah anda melihat bahwa Nabi Muhammad tidak mengetahui sesuatu yang akan terjadi terhadap dakwahnya, kalau seandainya laboratorium ilmu pengetahuan menegaskan adanya kesalahan pada sabdanya.
Ketahuilah, bahwa pada hakekatnya yang berkata demikian bukanlah Muhammad SAW, akan tetapi Allah SWT, sang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu.
Redaktur: cr01
Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Alquran dan Sunnah
STMIK AMIKOM
.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/11/08/21/lqaalo-sunnah-dan-sains-khasiat-buah-kurma

Nonton TV dapat Memperpendek Usia

VIVAnews – Selama ini, televisi dianggap menjadi sarana hiburan utama di rumah. Namun, terlalu banyak televisi ternyata bisa mengurangi usia Anda. Kesimpulan ini didapat dari sebuah penelitian yang dilakukan di Australia.

Penelitian yang kemudian dimuat di British Journal of Sports Medicine ini menyebutkan, tiap satu jam menonton televisi bisa mengurangi usia sebanyak 22 menit, untuk orang yang berusia di atas 25 tahun.
Dr Lenner Veerman, salah satu penulis jurnal, kemudian mengatakan, menonton televisi memiliki risiko mengurangi usia yang sama dengan merokok dan obesitas. “Ketika usia yang berkurang akibat rokok menurun, tapi tidak demikian dengan menonton TV, yang memiliki dampak ke tingkat populasi,” kata Veerman, yang juga peneliti dari Universitas Queensland.

Tahun lalu, penelitian di Australia menunjukkan, satu jam menonton TV menyebabkan risiko kematian dini yang meningkat menjadi 8 persen.

“Kami melakukan penelitian itu dan kemudian kami terjemahkan bahwa harapan hidup di Australia bergantung kepada berapa lama kita menonton TV,” ucap Veerman.

Masyarakat Australia rata-rata menonton TV selama dua jam sehari. Ini menyebabkan harapan hidup sejak lahir berkurang 1,8 tahun untuk laki-laki dan 1,5 tahun untuk perempuan, menurut penelitian.
Terlalu banyak duduk (di depan televisi), dan kurang olahraga memang selama ini diasosiasikan dengan meningkatnya risiko kematian. “Secara logika, kita tahu bahwa aktivitas fisik baik untuk kesehatan. Tentu kurang latihan tidak baik untuk kesehatan,” ucap Veerman.

Penelitian ini sendiri juga dibuat berdasarkan survei dan observasi yang dilakukan sejak tahun 1999 – 2000 dengan partisipan sebanyak 11 ribu orang, yang berusia di atas 25 tahun. Partisipan ini kemudian melaporkan berapa lama mereka menonton televisi dan video, sebagai aktivitas utama. Ini tidak termasuk menonton tv sambil menyetrika atau memasak.

Penelitian kemudian menunjukkan seseorang yang menonton TV lebih dari enam jam sehari memiliki usia yang berkurang 4,8 tahun, dibanding uang tidak menonton TV.  (The Guardian | umi)

• VIVAnews
.
Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/241195-menonton-tv-dapat-memperpendek-usia

" EDUTAINMEN " Interaktif di Lab. TIK Sekolah

Dalam era globalisasi yang penuh persaingan ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi kebutuhan mendasar, khususnya untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.


Hingga saat ini orang menganggap mampu membaca, menulis dan berhitung sudah menjadi keterampilan dasar untuk hidup. Padahal, di dalam era globalisasi yang serba persaingan ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga tidak kalah pentingnya. Terutama dalam dunia pendidikan, dunia kerja, dan bisnis, TIK sudah jadi kewajiban untuk dimiliki. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya beberapa waktu lalu di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan, pertumbuhan ekonomi dan daya saing sebuah negara bergantung pada penguasaan TIK.

Sayangnya, salah satu persoalan dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah terbatasnya infrastruktur mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi, termasuk juga TIK ini. Di samping persoalan lain, yakni biaya sekolah mahal dan kualitas guru serta dosen yang rendah.

Untuk mendukung TIK dan pelatihan kepada guru, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Kesra dan Kementerian Pendidikan Nasional bersama tujuh mitra swasta di bidang teknologi, seperti Microsoft, Oracle, Qualcom, Cisco, Intel, HP, dan Indosat membangun laboratorium teknologi informasi (TI) yang mandiri dan terkini di sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia.

Salah satu sekolah yang telah mendapatkan lab TI tersebut adalah SMP Al-Ahliyah, Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal disaksikan Deputi IV bidang Pendidikan, Agama, dan Aparatur Kementerian Kesra Prof Fuad Abdulhamid, Dubes Amerika Serikat Cameron Hume, Bupati Karawang Dadang Muchtar, dan perwakilan dari USAID di Indonesia, Senin (26/7).

SMP Al-Ahliyah, salah satu sekolah madrasah di Karawang ini menerima laboratorium komputer yang canggih berikut perlengkapannya, seperti peranti lunak (software) dan sarana pendidikan penunjang dari mitra swasta. Misalnya, HP menyediakan solusi TI khusus untuk pendidikan berupa multiset computing dan printer laser Jet P2015 serta CP3505.

“Edutainment” Interaktif
Program ini telah dimulai sejak tahun 2007, yang bertujuan untuk mendukung prestasi belajar siswa, melalui kerja sama dengan Prof Yohanes Surya menyediakan software edutainment interaktif, yakni hello physics. HP multiset computing memberikan kesempatan kepada siswa mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, termasuk siswa berkebutuhan khusus untuk menemukan metode baru dalam belajar.
Metode ini menyediakan akses PC bagi siswa dengan jumlah yang lebih banyak, namun dengan harga terjangkau, serta memberikan kesempatan belajar tidak lagi terbatas di ruang kelas. HP multiset computing ini juga akan meningkatkan kemampuan siswa dari yang dasar hingga mampu berkolaborasi, seperti menciptakan kreasi hingga memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi.

Prof Fuad Abdulhamid mengatakan, program kemitraan dengan USAID ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan Decentralized Basic Education (DBE), yakni meningkatkan relevansi pendidikan dengan meningkatkan kesempatan yang lebih banyak bagi siswa untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan hidup dalam proses belajar mereka (DBE-1). Untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia dan kemampuan mereka menggunakan TIK sebagai alat mengajar (DBE-2), serta peningkatan relevansi pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah melalui kecakapan hidup juga keterampilan vokasional (DBE-3).

Area yang masuk dalam program ini adalah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Program ini berlangsung mulai tahun 2005 hingga 2011, dan diharapkan akan membantu meningkatkan pendidikan kepada lebih dari 2.400 sekolah dan 250.000 siswa di 100 kabupaten/kota.

Fasli Djalal mengatakan, sekolah ini masuk dalam target program USAID tersebut, dan dianggap memiliki jumlah siswa terbanyak, punya peluang besar serta terdepan di sekolah madrasah, sehingga kebutuhan TI menjadi sangat vital. Program ini akan berjalan bertahap, sehingga ke depan bisa menjangkau semua sekolah. [D-13]

PRINSIP DASAR E-LEARNING

Prinsip Dasar E-Learning: Teori dan Aplikasinya di Indonesia.
Oleh: Soekartawi*).
 
ABSTRACT
e-Learning can be viewed from different perspectives. It refers to a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses.
e-Learning is growing very fast because of rapid advantage of global digital transformation in educational sector.
Knowing the advantages of e-learning — as increase student’s learning competency, improve work efficiency, reduce personnel shortage problems, promote quality and equity in education — it is believe that it can be used as an alternative model in addressing issues on quality and equity in education and the need for people to do: learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together, as suggested by UNESCO in its ‘four pillars’ of learning.
However, there are challenges that may be encountered and shall be taken into account, i.e. Issues of quality, choosing delivery method, selecting and providing supported technologies, providing infrastructure support (computers, electricity, telephone, connectivity into internet), preparing course design, cost-effectiveness.
Therefore it is suggested to do feasibility study when one would like to think about to e-learning — whether or not e-learning is technically possible, economically profitable and socially acceptable.

Kata kunci: web-based learning, e-learning, distance ducation.

I. PENGERTIAN
e-Learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.

e-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.

Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai berikut:
e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).

Dengan demikian maka e-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satellite atau komputer.

II. MENGAPA e-LEARNING?
Banyak hal yang mendorong mengapa e-learning menjadi salah satu pilihan untuk penyelesaian masalah pendidikan, antara lain:
Pertama, disebabkan karena pesatnya fasilitas teknologi informasi.

III. TEKNOLOGI PENDUKUNG e-LEARNING
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Dalam perkembangannya, komputer yang paling populer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara electronic, karena itu dikenal dengan istilah:
• computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan
• computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Saat pertama-tama komputer mulai diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia menjadi dikenal atau populer di kalangan anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar bisa di buat dengan bantuan komputer tersebut.
Setelah itu teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
• Technology based learning, dan
• Technology based web-learning.
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (misalnya: video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (misalnya: bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.

IV. CARA PENYAMPAIAN/PEMBERIAN PEMBELAJARAN
Pada dasarnya cara penyampaian atau cara pemberian (delivery system) dari e-learning, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
• One way communication (komunikasi satu arah); dan
• Two way communication (komunikasi dua arah).

Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya melalui sistem dua arah. Dalam e-learning, sistem dua arah ini juga bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
• Dilaksanakan melalui cara langsung (synchronous). Artinya pada saat instruktur memberikan pelajaran, murid dapat langsung mendengarkan; dan
• Dilaksanakan melalaui cara tidak langsung (a-synchronous). Misalnya pesan dari instruktur direkam dahulu sebelum digunakan.

Karakteristik e-learning ini antara lain adalah:
• Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler;
• Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks);
• Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan
• Memanfaatkan jadual pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer;

Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar mengajar didominasi oleh peran guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini, proses belajar dan mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar dan mengajar akan didominasi oleh peran guru, buku dan teknologi (the era of teacher, book and technology).

Dalam era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut telah mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak ‘gagap’ teknologi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pulalah memperoleh kesempatan-kesempatan untuk maju.

Informasi sudah merupakan ‘komoditi’ sebagai layaknya barang ekonomi yang lain. Peran informasi menjadi kian besar dan nyata dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini bisa dimengerti karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi (information age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society). Oleh karena itu tidak mengherankan kalau ada perguruan tinggi yang menawarkan jurusan informasi atau teknologi informasi, maka perguruan tinggi tersebut berkembang menjadi pesat.

Contoh klasik yang bisa dipakai sebagai ilustrasi di sini adalah pengalaman Bill Gates yang kita kenal sebagai sosok orang mempunyai perusahaan Microsoft Computer. William Henry Gates III atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bill Gates tersebut, sebenarnya kuliah di di bidang ilmu hukum di Harvard University. Ia ingin menjadi pengacara, karena dengan keahlian sebagai pengacara tersebut, maka ia bisa mempunyai ‘power’ untuk membantu masyarakat yang memerlukan jasa hukum untuk memperoleh kebenaran. Belajar Ilmu Hukum, menurut dia, ternyata memerlukan waktu yang banyak untuk membaca di berbagai tempat seperti perpustakaan, toko buku atau sumber informasi yang lain. Ia merasa waktunya habis untuk membaca saja. Di situlah ia lalu menemukan idenya mengapa informasi yang tersebar di mana-mana itu tidak dikemas saja dalam satu ‘wadah’ (baca computer) agar yang memerlukannya tidak harus ke sana- ke mari. Di benak Bill Gates saat itu ia memimpikan ‘how to create a tool for the information era that could magnify the brainpower instead of just muscle power’. Sejak itulah maka The Saga of Microsoft mulai digarap. Bill Gates akhirnya menjadi orang yang sangat produktif dan ‘output oriented’. Menurut Robert Heller yang menulis buku tentang Bill Gates menyatakan bahwa Bill Gates selalu bilang ‘Turn your vision into reality’. Itulah sebabnya program-program yang ada di Microsoft selalu dibuat user friendly. Berkat jasa Bill Gates inilah maka e-learning berkembang seperti sekarang ini.

Tulisan ini membahas apa yang dimaksudkan dengan e-learning, mengapa orang menggunakannya, apa kelebihan dan kekurangannya dan bahasan lain yang berkaitan dengan e-learning tersebut.

V. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN e-LEARNING
Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan di mana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet.

Dengan mengambil contoh SMART School di Malaysia, setiap introduksi suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan internet, maka ada empat hal yang perlu disiapkan, yaitu:
a. Melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik di mana pengetahuan, ketrampilan dan nilai (values) diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat competency based curriculum.
b. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer;
c. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer, online assessment system); dan
d. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio, dll yang memadai. Materi pembelajaran yang disimpan di komputer dapat diakses dengan mudah baik oleh guru maupun siswa.

Pihak pengelola SMART School beranggapan bahwa penggunaan ICT khususnya Internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar (active learners), dimungkinkan adanya berbagai variasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar dan mengajar, diperolehnya ketrampilan yang berganda dan dicapainya efisiensi. Harian Sunday Star (30 Juni 2002) menyebut SMART School adalah contoh sekolah masa depan. Sekolah-sekolah percontohan dengan menggunakan perangkat teknologi informasi ini menjadi model yang dilaksanakan oleh berbagai negara. Di Singapore ada ‘Excellent School’, di Thailand ada ‘Progressive School’, di Filipina disebut ‘Pilot School’, dsb-nya. Di Indonesia, sekolah yang menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar ini ternyata bisa menarik banyak siswa. Para orang tua pun juga cenderung mengirim anaknya ke sekolah yang demikian walaupun biayanya relatif lebih mahal dibandingkan sekolah lainnya yang tidak menggunakan teknologi informasi tersebut.

Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999, Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain dapat disebutkan sbb:
• Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
• Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
• Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
• Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
• Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
• Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
• Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain dapat disebutkan sbb:
• Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar;
• Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial;
• Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan;
• Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
• Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal;
• Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer);
• Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet; dan
• Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

VI. e-LEARNING DAN INTERNET DI INDONESIA
Pemanfaatan e-learning khususnya internet untuk kegiatan pembelajaran apakah itu virtual library atau virtual campus bukan saja terjadi di Indonesia maupun di Asia Tenggara, namun juga di berbagai penjuru dunia ini.
Tabel 1 berisi informasi lembaga yang menggunakan sistem e-learning.

Tabel 1. Beberapa Perguruan Tinggi yang Menggunakan e-learning di Asia Pasifik.

No Negara Nama Perguruan Tinggi

1 Filipina University of the Philippines Open University
De La Sale University
Asian Institute Management

2 Indonesia Universitas Terbuka
Universitas Petra
Universitas Bina Nusantara

3 Malaysia Universitas Tun Abdul Rajak
Universitas Terbuka Malaysia
Universiti Sains Malaysia

4 Thailand Kassesart University
STOU
Asian Institute of Technology

5 Australia Curtin University of Technology
Deakin University
University of New England

6 New University of Wellington
Zealand Massaey University
University of the South Pacific

7 China Hongkong Open University
Shanghai TV University
Tsinghua University

Catatan: Tidak semua Perguruan Tinggi menggunakan e-learning 100%. Yang sering dijumpai adalah sebagian e-learning dan sebagian masih dilaksanakan dengan tatap muka.

Namun harus diakui bahwa pemanfaatan e-learning di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Philippines dan Singapore atau bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Hal ini bisa dilihat dari data pengguna internet di mana pengguna internet terbesar adalah berada di negara-negara maju. Di Indonesia, pengguna internet diperkirakan sebesar 7 juta atau sekitar 3 % dari jumlah penduduk. Sementara itu pengguna internet di Eropa sebera 113 juta atau 14 % dari total penduduk. Pengguna internet dunia diperkirakan sudah mencapai angka 407 juta atau sebesar 7 % dari total jumlah penduduk (Ishaq, 2002).

Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999).

Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’.

Jadi internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu bisa dimengerti kalau e-learning bisa dilaksanakan karena jasa internet ini. e-Learning sering disebut pula dengan nama on-line course karena aplikasinya memanfaatkan jasa internet.

Dalam lima tahun terakhir ini, perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia juga tidak kalah pesatnya bila dibandingkan dengan mereka di luar negeri. Menurut catatan Telcordia Internet Sizer 4 Juli 2002, Indonesia termasuk 10 besar negara pengguna internet yang jumlahnya naik secara cepat. Kesepuluh negara ini adalah Brazil, Chili, India, Indonesia, Malaysia, Mexico, Portugal, Sepanyol, Thailand, dan Ukrania. Tumbuhnya pengguna internet yang pesat tersebut tentu berkaitan dengan pandangan masyarakat yang memandang menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung kegiatannya sehari-hari.

Perkembangan pengguna internet di dunia ini berkembang sangat cepat karena beberapa hal, antara lain: (a). Menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari, (b). Tersedianya fasilitas jaringan (Internet infrastructure) and koneksi internet (Internet Connections), (c). Semakin tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course tools), (d). Keterampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau menggunakan internet, dan (e). Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan internet tersebut (Soekartawi, 2002a, b).

Menurut catatan Telcordia Technologies (2002), jumlah internet host yang berkembang cepat terjadi di sepuluh negara maju, yaitu Amerika, Australia, Belanda, Canada, Itali, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis dan Taiwan. Pada tahun 1992 jumlah internet host ini sebanyak sekitar 2 juta dan jumlah ini naik secara drastik sekali sehingga mencapai angka 116 juta pada bulan Juni 2001 dan mencapai 138 juta pada bulan Desember 2001. Ini berarti ada kenaikan 69 kali lipat selama 10 tahun atau naik sebesar 690% setiap tahunnya atau naik sebesar 57,5% setiap bulannya.

Kini, dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia di internet, maka pengguna internet dapat mengakses informasi apa saja yang diperlukan. Misalnya, kalau seseorang tertarik pada bidang pendidikan, maka ia dapat mencarinya melalui topik ‘education’ di berbagai websites. Kalau tertarik e-learning bisa mengakses websites antara lain Digitalthink, Fortune e-Learning, UniNet, Unesco-UnitwinNet, SeameoNet, dsb-nya. Karena relatif mudahnya mengakses informasi melalui internet dan relatif mudahnya mengirim pesan melalui jasa elektronika atau telepon, maka pemanfaatan e-learning untuk kemajuan pendidikan menjadi tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Dalam pada itu, catatan Indocisc (2002) menunjukkan bahwa jumlah Internet Service Provider (ISP) di Indonesia yang beroperasi adalah lebih dari 150 dan mereka tercatat dan mempunyai ijin operasi dari Dirjen Postel. Kalau pada tahun 2000 diperkirakan jumlah pengguna internet di Indonesia ada sekitar 2 juta orang, maka akhir tahun 2001 jumlah tersebut diperkirakan naik dua kali lipat dan kini diperkirakan mencapai sekitar 7 juta orang. Tidak itu saja, jumlah domains yang menggunakan ‘dot id’ atau ‘.id’ naik secara drastik. Catatan Indocisc (2002) menunjukkan bahwa jumlah domains di Indonesia tahun 1995 hanya berjumlah 87 dan pada bulan Maret 2001, jumlah tersebut meningkat dan mencapai 9.785 atau naik sebesar 112 kali selama 7 tahun atau naik sebesar 16 kali lipat untuk setiap tahunnya atau naik sekitar 133% setiap bulannya. Secara rinci hal ini dapat dilihat di Tabel 2.

Walaupun jumlah pengguna internet maupun jumlah Internet domains di Indonesia naik secara tajam, namun pemanfaatan internet untuk pembelajaran masih terbatas. Padahal di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, internet dan fasilitas ICT sudah dimanfaatkan di sekolah sekolah lanjutan. Ini artinya tiap sekolah lanjutan sudah disedikan fasilitas komputer. Di Malaysia dikenal dengan istilah SMART School. Sekolah ini bekerjasama dengan Telekom Malaysia di mana dalam pelaksanaannya bukan saja sekolah memanfaatkan IT dan internet untuk keperluan proses belajar dan mengajar, tetapi juga dipakai untuk tujuan efisiensi manajemen pengelolaan pendidikan. Pejabat yang membidangi pendidikan baik di tingkat distrik, maupun di tingkat nasional dapat memonitor pelaksanaan dari proses belajar dan mengajar di sekolah secara lebih mudah.

Pemanfaatan internet di Indonesia pada tahap ‘baru mulai’. Sebenarnya pemanfatan internet untuk e-learning di Indonesia bisa ditingkatkan kalau fasilitas yang mendukungnya memadai, baik fasilitas yang berupa infrastruktur maupun fasilitas yang bersifat kebijakan. Hal ini bukan saja didukung oleh data seperti yang disajikan diatas, namun juga semakin banyaknya warung-warung internet (Internet Kiosk) yang muncul diberbagai pelosok di Indonesia. Pengguna internet bukan saja dari kalangan pelajar dan mahasiswa, namun juga dari kalangan masyarakat yang lain. Hal ini bisa dipakai sebagai indikasi bahwa internet memang diperlukan untuk membantu kelancaranan pekerjaan atau tugas-tugas pengguna internet.

Tabel 3. Jumlah Domains dan Pertumbuhannya di Indonesia, 1995-2002

Tahun Domains Baru Jumlah Domains
1995 87 87
1996 240 327
1997 722 1049
1998 1484 2533
1999 2163 4696
2000 4266 8962
2001 (March) 823 9785

Sumber: Indocisc (2001).

Karena berbagai keterbatasan, fasilitas berkembangnya internet di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Namun perlu diakui bahwa pemerintah telah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya internet di Indonesia, dengan membangun berbagai fasilitas, apakah itu jaringan telepon, listrik dan fasilitas lainnya. Warung Informasi dan Teknologi atau WARINTEK (Technology Information Kiosk) yang diselenggarakan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi dan PDII-LIPI baru dimulai bulan Agustus 2000 kini tumbuh dan berkembang pesat (Munaf, 2001).

Namun harus juga diakui bahwa ketersediaan telepon dan listrik di daerah-daerah tertentu di Indonesia memang masih terbatas dan karenanya menghambat bertambahnya pengguna internet. Belum lagi tentang tersedianya cyberlaws yang jelas dan diketahui oleh masyarakat luas, sehingga hal ini juga menghambat bertambahnya investor dibidang IT internet ini.

Kini pemerintah telah berupaya untuk memanfaatkan dan memaksimumkan tersedianya informasi teknologi dengan membentuk Kantor Menteri Negara Informasi dan Teknologi. Di tiap Departemen bahkan ada unit yang menangani teknologi informasi ini. Di Depdiknas misalnya ada Pustekkom atau Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi untuk Pendidikan; di tiap Universitas ada Pusat Komputer, dan masih banyak contoh yang lain. Sayangnya cyberlaws di Indonesia yang juga pernah dibahas dan disiapkan, belum juga selesai hingga kini.

Tidak itu saja, e-learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh. Kalau dahulu hanya Universitas Terbuka yang diijinkan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, maka kini dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan tinggi tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh menggunakan e-learning, juga telah diijinkan menyelenggarakan-nya. Lembaga-lembaga pendidikan non-formal seperti kursus-kursus, juga telah memafaatkan keunggulan e-learning ini untuk program-programnya.

Begitu pula halnya dengan Undang-Undang Pendidikan yang baru nanti, yang segera akan disahkan oleh DPR, juga akan mengatur penyelenggaraan pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia dengan menggunakan teknologi e-learning.

VII. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEBELUM MEMANFAATKAN e-LEARNING
Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Bullen, 2001; Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain:

a. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning. Untuk menjawab pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Sebab setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis. Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan (Soekartawi, 1995), yang komponen penilaiannya adalah:
• Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible). Misalnya apakah jaringan Internet bisa dipasang, apakah infrastruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer, tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia;
• Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically profitable); misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah retrun on investment (ROI)-nya lebih besar dari satu; dan
• Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat (socially acceptable).

b. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah, 2001):
• Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.
• Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status pekerjaan, dsb-nya.
• Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
• Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dsb-nya.
• State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
• Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
• Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.

c. Tahap Pengembangan
Berbagai upaya dalam rangka pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia. Hal ini terjadi karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan rancangan instruksional yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan dievaluasi secara kontinue.

d. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format tertentu misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini seringkali ditemukan berbagai hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri (Jatmiko, 1997).

e. Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Proses dari kelima tahapan diatas diperlukan waktu yang relatif lama, karena prototype perlu dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu diperhatikan secara serius. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi terus menerus.
Akhirnya harus pula diperhatikan masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:
• Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain.
• Masalah ketersediaan software (piranti lunak). Bagaimana mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal.
• Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada.
• Masalah skill and knowledge.
• Attitude terhadap ICT
Oleh karena itu perlu diciptakan bagaimana semuanya mempunyai sikap yang positif terhadap ICT, bagaimana semuanya bisa mengerti potensi ICT dan dampaknya ke anak didik dan ke masyarakat. Sehingga penggunaan teknologi baru bisa mempercepat pembangunan.

VIII.e-LEARNING UNTUK ONLINE COURSE
Salah satu rekomendasi Deklarasi Dakar tentang 10 tahun evaluasi pelaksanaan Education for All adalah bagaimana memanfaatkan ICT untuk pendidikan jarak jauh agar mereka yang menginginkan pendidikan bisa lebih banyak yang dijangkau. Pembelajaran atau pendidikan jarak jauh yang menggunakan teknologi informasi untuk keperluan ini disebut online course atau ada pula yang menyebut virtual campus. Cara ini lebih banyak mengandalkan alat bantu teknologi informasi apakah teknologi cetak, audio, video atau komputer.

Salah satu ciri dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara fisik antara guru dan siswa sehingga diperlukan alat bantu ajar melalui teknologi informasi tersebut. Untuk teknologi pendidikan yang berbasis web atau web base learning bisa menggunakan alat bantu ajar yang disebut dengan course tool. Software ini bisa dibeli di berbagai tempat dengan relatif mudah, antara lain WebCT, Blackboard, Intralearn, learning space, dsbnya. Dua contoh seperti yang disajikan di bawah ini bisa dicari melalui www.webCT.com dan www.lotus.com yang cirinya antara lain seperti disajikan di Tabel 4.

Dari informasi yang disajikan di Tabel 4, terlihat betapa lengkapnya fasilitas yang diberikan oleh masing-masing software. Oleh karena itu sebelum memilih atau membeli software, maka sebaiknya dipelajari dahulu karakteristik software tersebut.

Tabel 4. Beberapa Ciri Software WebCT dan Learning Space

No. Software yang tersedia WebCT Learning
Space

Communication

1 e-Mail + +
2 Chat + +
3 Newsgroup + +
4 Whiteboard + +
5 File exchange + +
6 Application sharing + +
7 Audio-conferencing – +
8 Video-conferencing – +

Student Tools

9 Self assessing + +
10 Progress tracking + +
11 Searching + +
12 Motivation building + +
13 Studying skill bulding + +

Support tools

14 Course planning + +
15 Course Managing + +
16 Course customizing + +
17 Course Monitoring + +
18 Instructional Design + +
19 Testing + +

SEAMEO Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) adalah suatu lembaga penelitian, pendidikan, training dan konsultasi di bidang IT atau pembelajaran jarak jauh. SEAMOLEC, dalam kaitannya dengan training online course on ODL biasa menggunakan software WebCT karena kelebihan yang dimilikinya. Bukan saja feature-nya lengkap seperti yang disajikan di Tabel 4, tetapi juga software ini user friendly, banyak peminatnya sehingga kalau ada kesulitan bisa diselesaikan dengan bantuan orang lain secara mudah.

IX. KESIMPULAN
e-Learning adalah pembelajaran yang memerlukan alat bantu elektronika. Bisa berupa technology base learning seperti audio dan video atau web-base learning (dengan bantuan perangkat computer dan internet). Penggunaan teknologi e-learning sebenarnya bisa dipakai untuk pendidikan tatap muka atau pendidikan jarak jauh tergantung dari kepentingannya.

e-Learning akan dimanfaatkan atau tidak sangat tergantung bagaimana pengguna memandang atau menilai e-learning tersebut. Namun umumnya digunakannya teknologi tersebut tergantung dari: (1). Apakah teknologi itu memang sudah merupakan kebutuhan (2). Apakah fasilitas pendukungnya yang memadai, (3). Apakah didukung oleh dana yang memadai dan (4). Apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan.
Pada makalah ini telah dijelaskan apakah itu e-learning dan bagaimana kemungkinan aplikasinya untuk pembelajaran, khususnya pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Keunggulan dan kelemahan telah diulas serta prospeknya untuk masa depan pendidikan di Indonesia juga telah dibahas. Upaya-upaya apa yang perlu dipersiapkan kalau seseorang atau lembaga tertentu akan memanfaatkan Internet untuk pendidikan juga telah disinggung. Begitu pula halnya dengan dukungan pemerintah untuk e-learning ini juga telah ditampilkan.

Sering orang atau pengguna mencoba memulai teknologi e-learning ini dengan tanpa pertimbangan yang matang. Ia menggunakan e-learning agar supaya kelihatan bergengsi. Oleh karena itu satu hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memanfaatkan internet untuk pembelajaran, yaitu melakukan analisis kelayakan untuk menjawab apakah memang memerlukan e-learning. Dalam analisis ini tentunya sudah termasuk apakah secara teknis internet atau e-learning bisa dilaksanakan (technically feasible). Analisis ini menyangkut tersedianya hard-ware khususnya komputer (dengan network-nya), listrik, telepon dan soft-ware-nya khususnya tersedianya tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan management course tools yang akan dipakai. Juga apakah secara ekonomis penggunaan internet ini menguntungkan (economically profitable). Analisis ekonomi seperti Benefit per Cost (B/C) ratio, Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV) atau Return on Investment (ROI) bisa dipakai sebagai alat ukur. Selanjutnya apakah secara sosial, penggunaan e-learning itu diterima oleh masyarakat (socially acceptable). Sebab kadang-kadang walaupun pengunaan e-learning untuk pembelajaran telah disiapkan secara baik dan kualitas penyelenggaraannya juga baik, masyarakat belum bisa menerimanya karena mereka menganggap cara-cara pendidikan konvensional dianggap lebih baik. Untuk itu harap diperhatikan masalah akuntabilitas dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kontak 081333052032
Sumber :  http://www.infodiknas.com/116prinsip-dasar-e-learning-teori-dan-aplikasinya-di-indonesia/

WASPADA PENIPUAN !!!

Akhir-akhir ini beredar SMS atau telepon atau kunjungan secara langsung ke sekolah kepada guru peserta PLPG dari pihak yang mengatasnamakan ‘Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115 UM’ atau pejabat di lingkungan UM atau utusannya. Disinyalir ada oknum yang memanfaatkan sertifikasi guru untuk melakukan usaha penipuan kepada guru peserta PLPG yang menjanjikan membantu meluluskan peserta PLPG dengan imbalan sejumlah uang untuk ditransfer ke rekening yang disebutkan oknum tersebut (bagi yang dinyatakan ujian ulang atau belum diumumkan), atau menjanjikan agar keputusan lulus tidak diubah oleh “panitia” (bagi yang dinyatakan lulus). Dari laporan yang masuk, peserta diminta menghubungi “PR 1 UM” di nomor telepon 081215393917 atau 081229574758. Penelepon antara lain memiliki nomor HP 085348933630, atau 085348933690.
Dengan ini kami tegaskan bahwa:
  1.  SMS atau telepon atau kunjungan itu adalah usaha penipuan, kami mohon kepada guru mengabaikan, tidak perlu percaya hal-hal itu, serta waspada terhadap berbagai usaha yang semacam itu. 
  2. Pengumuman PLPG akan dilakukan secara bertahap pada bulan Oktober 2011. Pengumuman akan disampaikan secara resmi ke Dinas Pendidikan setempat melalui surat dan ditayangkan pula di website PSG 115. 
  3. Saat ini yang sudah dipublikasikan adalah untuk PLPG tahap 1-7. 
  4. Guru yang dinyatakan tidak lulus harus mengikuti Ujian Ulang, tidak ada perlakukan khusus kepada guru dengan menghubungi secara pribadi, dan tidak ada kebijakan untuk mentransfer uang atau apapun untuk meluluskan guru. Semua aktifitas akademik akan diselesaikan secara akademik, bukan melalui jalur non-akademik (lobby, jalur kekeluargaan, menyerahkan uang, dsb). 
  5. Semua hal yang terkait dengan pelaksanaan Sertifikasi Guru ataupun PLPG telah dibiayai oleh pemerintah, sehingga guru tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kepada kami, dan kami juga tidak menarik biaya apapun dari guru. 6. PSG Rayon 115 UM bekerja secara profesional, menjaga kredibilitas dan nama baik lembaga (Universitas Negeri Malang), dan tidak akan melakukan cara-cara yang tidak profesional, tercela, dan di luar koridor akademik semacam itu. 7. Bila ada pertanyaan, hal-hal yang kurang jelas, atau laporan tentang hal itu, silahkan diajukan melalui telepon/fax ke (0341) 583988, melalui surat ke Sekretariat PSG, atau melalui email ke: info@psg15.um.ac.id. 
Demikian pemberitahuan ini, terima kasih.
Info dari Panitia PSG 15 : http://psg15.um.ac.id/